Ratib Al-Attas: Karya Agung Tarekat Qodiriyyah
Ratib Al-Attas adalah salah satu dzikir yang dianggap sebagai karya agung dari Tarekat Qodiriyyah. Tarekat Qodiriyyah sendiri merupakan salah satu tarekat sufi yang berasal dari Maroko. Dzikir ini dipercaya sebagai salah satu dzikir yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Ratib Al-Attas juga sering digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Daftar Isi
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai Ratib Al-Attas. Dari sejarahnya, hingga keutamaan dan manfaatnya bagi para pengamalnya. Selain itu, kita juga akan membahas tentang proses pelaksanaan dzikir ini dan bagaimana cara memperoleh manfaat yang maksimal dari dzikir ini. Mari kita mulai perjalanan kita menuju keindahan dan keutamaan dari Ratib Al-Attas.
Sejarah Ratib Al-Attas
Dzikir Ratib Al-Attas pertama kali disusun oleh seorang sufi besar bernama Syekh Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Beliau merupakan salah satu tokoh sufi yang dianggap sebagai wali Allah. Beliau lahir di Hadramaut, Yaman, pada tahun 1634 M dan meninggal pada tahun 1720 M. Selama hidupnya, beliau banyak mengabdikan diri untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengajarkan dzikir kepada umat Islam.
Syekh Abdullah bin Alawi Al-Haddad adalah seorang ulama yang sangat tertarik dengan Tarekat Qodiriyyah. Beliau juga sering mendapatkan ilmu dari Syekh Abu Abbas Al-Mursi, seorang tokoh besar Tarekat Qodiriyyah yang berasal dari Mesir. Dari sanalah, beliau mempelajari banyak hal tentang Tarekat Qodiriyyah, termasuk tentang dzikir Ratib Al-Attas.
Keutamaan dan Manfaat Ratib Al-Attas
Ratib Al-Attas memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi para pengamalnya. Salah satu keutamaan yang paling terkenal adalah bahwa dzikir ini dipercaya sebagai dzikir yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dzikir ini juga dipercaya dapat membersihkan hati dan pikiran dari segala macam keburukan. Selain itu, dzikir ini juga dipercaya dapat mendatangkan rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Manfaat lain dari Ratib Al-Attas adalah dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan terus mengingat dan memuji nama-Nya, kita akan semakin dekat dengan-Nya. Selain itu, dzikir ini juga dapat membantu menghilangkan rasa takut dan was-was yang sering menghantui pikiran kita. Dengan mengingat nama Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, kita akan merasa tenang dan percaya bahwa Allah selalu bersama kita.
Proses Pelaksanaan Ratib Al-Attas
Ratib Al-Attas terdiri dari dua jenis dzikir, yaitu dzikir yang dilakukan secara individu dan dzikir yang dilakukan secara berjamaah. Dzikir individu dilakukan setiap malam sebelum tidur. Sedangkan dzikir berjamaah dilakukan setiap malam Jumat setelah shalat Isya.
Dzikir individu terdiri dari 12 bait yang masing-masing dibaca sebanyak 100 kali. Sedangkan dzikir berjamaah terdiri dari 12 bait yang dibagi menjadi tiga bagian dan dibaca secara berulang-ulang. Pada bagian pertama, dibaca sebanyak 100 kali. Pada bagian kedua, dibaca sebanyak 200 kali. Dan pada bagian ketiga, dibaca sebanyak 300 kali.
Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari dzikir ini, sebaiknya kita melaksanakan dzikir ini dengan penuh khusyuk dan tawakal kepada Allah SWT. Jangan lupa untuk memperhatikan lafadz dan makna dari setiap bait yang kita baca.
Kesimpulan
Ratib Al-Attas merupakan salah satu dzikir yang sangat dianjurkan oleh Tarekat Qodiriyyah. Dzikir ini dipercaya memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi para pengamalnya. Sejarahnya sendiri berasal dari seorang sufi besar bernama Syekh Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari dzikir ini, kita perlu melaksanakannya dengan penuh khusyuk dan tawakal kepada Allah SWT.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Ratib Al-Attas hanya boleh dilakukan oleh anggota Tarekat Qodiriyyah?
Apakah Ratib Al-Attas dapat menggantikan ibadah lainnya?
Apakah Ratib Al-Attas dapat dibaca dalam bahasa selain Arab?
Apakah ada syarat khusus untuk mengamalkan Ratib Al-Attas?
Sekian artikel mengenai Ratib Al-Attas. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk selalu mengamalkan dzikir ini dengan niat yang ikhlas dan tawakal kepada Allah SWT. Teruslah memperbanyak dzikir dan doa, karena hanya dengan mengingat Allah, hati dan pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan damai.